Tentang Kami

Desa Wisata Lebakmuncang

Desa Lebakmuncang memiliki sejarah erat dengan perjuangan bangsa melawan penjajah. Raden Darma Kusumah dan pengikutnya berjuang melawan Belanda, tetapi ia tertangkap dan dibuang ke Ambon. Para pengikutnya, termasuk Raden Ganda Kusumah, terus melawan dan bersembunyi di Lebakmuncang dan Selong (Desa Cilame, kini Kecamatan Soreang). Ketika Belanda memperkuat kedudukan dengan membentuk Kewedanaan Soreang, mereka merasa terancam dan membuka pemukiman baru: Babakan Lebakmuncang dan Babakan Selong pada abad ke-18. Desa ini dipimpin oleh tiga sesepuh: Keta, Lamtani, dan Epong.

Pada abad ke-19, Belanda membentuk Kewedanaan Ciwidey dan Kecamatan Cikoneng, menunjuk Raden Suriadarma—putra Raden Darma Kusumah—sebagai Wedana. Ia mengetahui bahwa keturunan Raden Ganda Kusumah masih bersembunyi di wilayahnya, lalu mengirim surat berkode “Lebakmuncang” untuk melindungi mereka. Setelah komunikasi terjalin, ia mengusulkan pembentukan Desa Lebakmuncang pada 1868, dengan Raden Suriawinata sebagai lurah pertama.

Sebelum menjadi desa, wilayah ini terdiri dari Babakan Selong (berasal dari “Panyelongan” atau persembunyian), Babakan Lebakmuncang, dan Babakan Pasirkemir, yang akhirnya bersatu menjadi Desa Lebakmuncang. Nama ini diambil dari aspek geneologi (asal keturunan), historis (kode dalam surat Wedana), dan geografis (musyawarah pembentukan desa di bawah pohon muncang).

Makna Logo

Bah Uncang dengan Cangkul

Melambangkan sesepuh atau tetua desa yang menjadi panutan masyarakat Desa Lebak Muncang. Cangkul mencerminkan kehidupan agraris mayoritas masyarakat desa yang berprofesi sebagai petani, simbol semangat kerja keras dan keterikatan dengan alam.

Desa wisata lebak muncang

Huruf Berisi Aktivitas Desa

Representasi berbagai kegiatan khas wisata di Desa Wisata Lebak Muncang, seperti edukasi budaya, kegiatan bertani, dan eksplorasi alam. Memberikan identitas unik sebagai desa wisata yang kaya akan pengalaman budaya dan alam.

Pengurus POKDARWIS

Acep Muhammad R

Dudih

Hj. Ati

Neng Sopiah

Nenden Julianti

Pepen

Ujang

Asep Ahmad S